Tampang

Xi Jinping Membangun Militer China Sebagai Pesaing Kuat AS di Dunia

25 Jun 2024 11:51 wib. 46
0 0
Xi Jinping Membangun Militer China Sebagai Pesaing Kuat AS di Dunia
Sumber foto: google

Presiden Xi Jinping terlihat berencana melakukan reformasi besar-besaran terhadap militer China, dengan ambisinya membuat angkatan bersenjata negaranya menjadi yang paling kuat di dunia. Ambisi ini makin terlihat nyata dalam konferensi pers pekan lalu di Beijing, di mana Xi menganggap perombakan angkatan bersenjata diperlukan menyusul sejumlah masalah mendalam yang terdapat di tubuh militer China.

Dalam konferensi pers tersebut, Xi menekankan para pejabat militer, terutama di tingkat senior, untuk berani mengesampingkan gengsi dan mengakui kekurangan mereka. "Mereka harus melakukan refleksi diri secara mendalam melakukan perbaikan yang sungguh-sungguh, menyelesaikan masalah sampai ke akar pemikiran mereka," kata Xi.

Dalam satu dekade terakhir, Xi memang terus merombak militer China secara besar-besaran. Beberapa pihak menilai tindakan ini sebagai bentuk ketidakpercayaan dia terhadap Angkatan Bersenjata China. Salah satu langkah perombakan yang paling tak terduga dari Xi Jinping adalah penghapusan Pasukan Pendukung Strategis (Strategic Support Forces/SSF). SSF merupakan badan elit yang bertugas mempercepat pengembangan kemampuan perang di ruang angkasa dan dunia maya serta meningkatkan penyebaran data.

Christina Cheng, seorang peneliti di Lembaga pemikir keamanan Taiwan Institute for National Defense and Security Research (INDSR), mengungkapkan bahwa terdapat masalah, pembersihan, dan penyelidikan korupsi di divisi lain di militer, namun belum pernah terdengar adanya masalah serupa di dalam Pasukan Pendukung Strategis. Hal ini menunjukkan bahwa sedikit indikasi menjelang pengumuman penghapusan SSF, SSF siap direorganisasi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Anda Setuju dengan TAPERA? Semua Pekerja di Indonesia, Gajinya dipotong 3%