Tampang

Mengenal Lebih Dekat 7 Koleksi Bersejarah di Museum Tragedi 12 Mei 1998 Universitas Trisakti

25 Mei 2025 01:00 wib. 11
0 0
Kaca tebal dengan bekas tembakan peluru yang masih tertanam di lokasi aslinya, menambah bukti nyata peristiwa reformasi 12 Mei 1998 di Kampus Trisakti.(Kompas.com/Krisda Tiofani)
Sumber foto: Kompas.com

Tampang.com | Museum Tragedi 12 Mei 1998 di Universitas Trisakti Jakarta Barat menjadi saksi bisu dari peristiwa kelam yang menewaskan empat mahasiswa dalam aksi reformasi 27 tahun lalu. Museum ini didirikan sebagai wujud penghormatan sekaligus perjuangan mempertahankan demokrasi dan hak asasi manusia, mengingat sampai saat ini pelaku penembakan masih belum terungkap.

Berbagai koleksi yang tersimpan di museum ini membawa pengunjung untuk menyelami kisah dan suasana tragedi yang mengguncang bangsa. Berikut tujuh koleksi utama yang wajib disaksikan saat mengunjungi museum bersejarah ini:

  1. Bekas Tembakan di Kaca Asli
    Salah satu bukti nyata yang masih tersisa adalah kaca tebal dengan lubang peluru yang menembus jendela kampus. Lubang kaca tersebut menjadi saksi bisu dari rentetan peristiwa yang terjadi pada 12 Mei 1998, memperlihatkan betapa dekatnya tragedi itu dengan ruang yang kini menjadi museum.

  2. Papan Tandu Berbekas Darah
    Di depan kaca bekas tembakan, terdapat papan datar yang dulu berfungsi sebagai tandu untuk menggotong mahasiswa yang tertembak. Bercak darah yang masih samar tersisa di papan ini, menjadi pengingat nyata betapa tragisnya hari itu.

  3. Barang Peninggalan Korban
    Museum juga menyimpan berbagai barang pribadi para pejuang reformasi, mulai dari baju, topi, sepatu, hingga buku. Semua disimpan dalam meja kaca yang memungkinkan pengunjung melihat tanpa merusak kondisi asli.

  4. Foto Dokumentasi Lengkap
    Rangkaian foto dari awal aksi damai hingga momen-momen setelah penembakan tersusun rapi. Ada pula gambar keranda jenazah para korban yang sempat disemayamkan di kampus, memperlihatkan betapa mendalamnya duka saat itu.

  5. Kronologi Peristiwa
    Pengunjung dapat mengikuti urutan kejadian sejak pagi hari aksi dimulai, perjalanan ke gedung DPR/MPR, hingga terjadinya penembakan, melalui narasi kronologis yang dipajang di dinding museum.

  6. Papan "In Memoriam"
    Foto dan profil lengkap keempat mahasiswa yang gugur—Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie—dipajang dalam bingkai besar, mengenalkan pengunjung pada sosok-sosok pejuang muda yang berani.

  7. Rekaman Video Peristiwa
    Suasana museum dilengkapi dengan video dan wawancara saksi mata yang diputar di televisi tabung, menambah dimensi audio-visual yang membuat pengunjung semakin merasakan detik-detik sejarah tersebut.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?