Di posisi kelima, Vivo membuntuti Samsung dengan capaian pangsa pasar yang sama, yakni 16%. Penurunan ini menunjukkan bahwa persaingan semakin ketat, bahkan bagi merek yang telah lama eksis di pasar Tanah Air. Baik Samsung maupun Vivo perlu menyusun ulang strategi agar bisa kembali menyaingi pemain-pemain agresif seperti Xiaomi dan Transsion.
Berikut daftar lengkap 5 vendor smartphone terbesar di Indonesia untuk kuartal pertama 2025 versi Canalys:
Keberhasilan Xiaomi dalam menguasai pasar Indonesia tidak terjadi secara tiba-tiba. Strategi mereka dalam menghadirkan produk di berbagai segmen sangat efektif dalam menjangkau kebutuhan konsumen lokal. Untuk kelas entry-level, Xiaomi menawarkan Redmi A5, ponsel dengan spesifikasi cukup mumpuni untuk penggunaan harian namun tetap dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau.
Sementara itu, di kategori mid-range, Xiaomi memperkenalkan Redmi Note 14 Series, yang menonjolkan kemampuan kamera, desain yang modern, dan performa yang ditingkatkan. Ini menjawab kebutuhan konsumen muda yang mencari ponsel serbaguna dengan tampilan premium namun tetap dalam anggaran masuk akal.
Pada segmen flagship, Xiaomi meluncurkan Xiaomi 15 Series yang merupakan hasil kolaborasi dengan merek lensa ternama dunia, Leica. Ponsel ini dirancang untuk memberikan pengalaman fotografi yang nyaris profesional, serta dibekali teknologi terbaru seperti prosesor generasi terkini, pengisian daya super cepat, dan layar dengan refresh rate tinggi. Seri ini menjadi daya tarik utama bagi pengguna yang menginginkan smartphone premium dengan nilai lebih.
Menurut Wentao Zhao, selaku Country Director Xiaomi Indonesia, kesuksesan Xiaomi bukan hanya soal produknya. "Keberhasilan ini tak lepas dari upaya kami memperluas jangkauan melalui jaringan penjualan yang solid dan merata di seluruh Indonesia, baik offline maupun online, demi menghadirkan pengalaman terbaik bagi konsumen," ujarnya dalam keterangan resmi.