Bilal bin Rabah, seorang budak berkulit hitam yang berasal dari Habasyah (Ethiopia), memiliki kisah yang menginspirasi dalam sejarah Islam. Dalam masa dakwah Nabi Muhammad SAW, Bilal dipilih sebagai muazin pertama, yang bertanggung jawab untuk memanggil umat Muslim untuk melaksanakan salat. Tentu saja, pengangkatan Bilal bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang membuat Rasulullah SAW memilihnya untuk tugas mulia tersebut.
Pertama, Bilal memiliki suara yang lantang dan merdu. Suara Bilal yang menggetarkan hati siapapun yang mendengarnya, menjadikannya pilihan yang tepat untuk memanggil umat Muslim melalui azan. Kemampuan vokalnya yang unik membuatnya mampu menarik perhatian kemasyarakatan pada saat itu, meskipun Bilal adalah seorang budak yang terpinggirkan.
Kedua, Bilal sangat menghayati kalimat-kalimat azan. Kesabaran dan keteguhan Bilal saat disiksa oleh Umayyah bin Khafal demi mempertahankan keyakinannya, menunjukkan bahwa Bilal benar-benar menghayati pesan-pesan Islam. Kata-kata tauhid yang terus diucapkannya, meskipun dalam kondisi paling sulit, menunjukkan kedalaman makna keimanan dan ketakwaan yang dimiliki oleh Bilal.
Selain itu, Bilal juga dikenal memiliki kedisiplinan yang tinggi. Tugas sebagai muazin memerlukan seseorang yang dapat menjalankan perintah dengan tepat waktu dan penuh tanggung jawab. Bilal menunjukkan bahwa ia mampu menjalankan tugasnya dengan penuh kedisiplinan, meskipun dalam kondisi sosial yang keras dan sulit.