Perusahaan transportasi daring ternama, Uber, kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan kemitraan strategis dengan Wayve, perusahaan teknologi asal London yang berfokus pada pengembangan kendaraan otonom berbasis kecerdasan buatan (AI). Kolaborasi ini menandai langkah serius Uber dalam memasuki era mobil tanpa pengemudi, sekaligus menjadi babak baru inovasi transportasi global.
Kemitraan ini bertujuan untuk meluncurkan uji coba mobil otonom di Inggris pada tahun 2026 mendatang. Nantinya, pengguna layanan Uber di wilayah tertentu akan dapat mengakses kendaraan tanpa pengemudi, sebuah terobosan yang diklasifikasikan sebagai Level 4 otonomi—yang artinya mobil dapat beroperasi secara penuh tanpa intervensi manusia dalam kondisi tertentu.
Mengintip Teknologi Canggih dari Wayve
Wayve, sebagai mitra utama Uber dalam proyek ini, merupakan perusahaan yang mengembangkan software berbasis AI untuk kendaraan otonom. Teknologi mereka memungkinkan kendaraan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar secara real-time, termasuk merespons kondisi lalu lintas, pejalan kaki, dan rambu-rambu jalan.
Berbeda dengan beberapa pemain lain di industri ini yang menggunakan peta HD statis, Wayve mengedepankan "AI Driver", sistem pembelajaran mesin adaptif yang mampu belajar langsung dari data berkendara di dunia nyata. Pendekatan ini dinilai lebih fleksibel dan lebih scalable untuk digunakan di berbagai kota.
Komitmen Uber Terhadap Masa Depan Mobil Otonom
Andrew MacDonald, Presiden sekaligus Chief Operating Officer Uber, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan visi jangka panjang Uber. Visi tersebut adalah menyediakan layanan mobil otonom yang aman, andal, dan terjangkau untuk semua orang di seluruh dunia.
“Kerja sama dengan Wayve membawa kami lebih dekat untuk menjadikan teknologi otonom sebagai bagian integral dari jaringan transportasi global,” ujar MacDonald, dikutip dari CNBC Internasional.