Tampang

Waspada! Penjahat Siber Kini Menyamar Jadi Pejabat Lewat AI untuk Curi Data dan Uang

17 Mei 2025 13:01 wib. 132
0 0
Waspada! Penjahat Siber Kini Menyamar Jadi Pejabat Lewat AI untuk Curi Data dan Uang
Sumber foto: iStock

Dalam era digital yang semakin canggih, kejahatan siber pun ikut berevolusi. Kini, para penjahat dunia maya memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk melakukan penipuan yang semakin sulit dikenali. Laporan terbaru dari FBI menyebutkan bahwa ada pelaku kejahatan siber yang menyamar sebagai pejabat tinggi Amerika Serikat dengan menggunakan pesan suara dan teks buatan AI. Tujuannya? Tidak lain untuk membobol akun pribadi milik pejabat negara dan mencuri informasi penting.

Menurut pernyataan resmi FBI yang dikutip oleh Reuters pada Sabtu (17/5/2025), para pelaku menargetkan individu berpengaruh, baik yang masih menjabat maupun yang sudah tidak aktif, baik di tingkat federal maupun negara bagian. Mereka menjalankan modus dengan menjalin komunikasi awal melalui pesan teks, seolah-olah berasal dari pejabat asli. Setelah korban merasa percaya, mereka diarahkan untuk berpindah ke platform pesan lain. Namun, platform tersebut merupakan situs jebakan yang dirancang khusus untuk mencuri data kredensial seperti nama pengguna dan kata sandi.

Teknologi AI Jadi Senjata Baru Hacker

Yang membuat kasus ini menjadi lebih memprihatinkan adalah penggunaan teknologi AI dalam menciptakan pesan suara dan teks yang sangat meyakinkan. Penjahat siber bisa memalsukan suara dan gaya bicara seorang pejabat, membuat korban semakin yakin bahwa mereka sedang berinteraksi dengan orang yang sebenarnya. Dalam banyak kasus, ini membuat proses manipulasi psikologis (social engineering) menjadi lebih kuat dan efektif.

Setelah berhasil mencuri data login, para pelaku bisa menggunakan akses tersebut untuk menyusup ke akun lain milik pejabat berbeda, menggali informasi rahasia, atau bahkan memanfaatkan akun tersebut untuk meminta dana dari jaringan kenalan korban. Tindakan ini bisa berdampak luas, bukan hanya dari sisi finansial, tetapi juga mengancam keamanan nasional dan integritas institusi negara.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?