Uji coba ini juga akan menjadi pertama kalinya Uber secara resmi menguji layanan otonom tanpa sopir di jalanan umum, khususnya di kawasan urban seperti London.
Dukungan dari Pemerintah dan Regulasi
Tak hanya didukung dari sisi teknologi, proyek ini juga mendapatkan lampu hijau dari Pemerintah Inggris dan Transport for London (TfL), lembaga pengatur transportasi di ibukota. Inggris sendiri diketahui sudah mengambil langkah progresif dengan mengesahkan regulasi kendaraan otonom yang mulai berlaku pada tahun 2025.
Langkah ini menunjukkan bahwa Inggris siap menjadi salah satu negara terdepan dalam mengadopsi mobil otonom dalam ekosistem transportasi publik. Dengan adanya regulasi tersebut, perusahaan-perusahaan seperti Uber dan Wayve kini memiliki kerangka hukum yang jelas untuk menguji dan mengimplementasikan kendaraan tanpa pengemudi di jalanan umum.
Pernyataan CEO Wayve: Teknologi AI Driver Siap Melaju
Alex Kendall, CEO sekaligus co-founder Wayve, menyebut kolaborasi ini sebagai momen penting bagi perkembangan mobil otonom di Inggris. Menurutnya, ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kesiapan infrastruktur, masyarakat, dan ekosistem kota.
“Kami tengah mempersiapkan diri bersama Uber dan mitra OEM global lainnya untuk menghadirkan AI Driver kami di jalanan kota London,” ungkap Kendall.
Dengan jaringan transportasi kompleks dan padat seperti London, kota ini menjadi tempat yang ideal untuk menguji batas kemampuan AI Driver. Jika sukses di sini, bukan tidak mungkin teknologi serupa akan diterapkan di kota-kota besar lain di seluruh dunia.
Kilas Balik: Uber Pernah Berjaya di Indonesia
Meski kini fokus di pasar global, Uber memiliki sejarah yang menarik di Indonesia. Perusahaan ini pernah menjadi salah satu pionir layanan ride-hailing di Tanah Air sebelum akhirnya menjual operasional Asia Tenggara kepada Grab pada tahun 2018.