Dalam hal posisi strategis, Indonesia kini dipandang sebagai pintu gerbang utama ekonomi digital di kawasan Asia Pasifik. Nilai ekonomi digital atau gross merchandise value (GMV) Indonesia tumbuh dari US$80 miliar pada 2023 menjadi US$90 miliar pada 2024, dan diproyeksikan menembus angka US$130 miliar pada 2025. Pertumbuhan ini menunjukkan betapa pentingnya peran Indonesia dalam lanskap ekonomi digital global.
Kehadiran pusat data Microsoft di Indonesia tidak hanya dilihat sebagai ekspansi bisnis semata. Meutya menilai ini sebagai simbol kepercayaan global terhadap arah kebijakan digital Indonesia. Pemerintah Indonesia dinilai semakin konsisten dan terbuka dalam menjalin kolaborasi strategis dengan sektor swasta untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Di sisi lain, kehadiran teknologi cloud dan AI dalam negeri juga mendorong transformasi Indonesia dari sekadar pengguna menjadi mitra aktif dalam merancang masa depan tata kelola teknologi yang etis dan bertanggung jawab.
Dengan langkah besar ini, Indonesia tidak hanya bersiap untuk menjadi pemain penting di ranah digital global, tetapi juga mulai memimpin dalam menentukan arah perkembangan teknologi yang berdampak luas bagi masyarakat. Investasi Microsoft bukan hanya soal angka, tetapi soal kepercayaan dan masa depan digital bangsa.