Dalam acara Microsoft AI Tour yang berlangsung pada 27 Mei 2025, Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menyampaikan dukungannya terhadap langkah Microsoft. Ia menyebut bahwa percepatan transformasi digital memang memiliki tantangan dan risiko, namun kolaborasi lintas sektor dan pengembangan sumber daya manusia digital akan membantu Indonesia dalam menghadapi tantangan tersebut secara kolektif.
Meutya menyambut baik peluncuran Indonesia Central Cloud Region, menyebutnya sebagai bagian penting dari penguatan infrastruktur digital nasional. Tak hanya soal teknologi, ia menyatakan bahwa investasi ini diharapkan memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, yakni sekitar US$2,5 miliar atau lebih dari Rp41 triliun dalam kurun waktu empat tahun mendatang.
Lebih lanjut, Meutya menyoroti potensi investasi ini dalam penciptaan lapangan kerja. Dengan berbagai program pengembangan talenta dan kolaborasi dengan institusi pendidikan, diharapkan sebanyak 60 ribu pekerjaan baru bisa tercipta hingga 2028. Ia juga menyebut bahwa banyak universitas di Indonesia telah bekerja sama dengan Microsoft dalam mengembangkan kurikulum dan pelatihan AI, yang diharapkan bisa diperluas dan dimasifkan lagi.
Tak hanya memandang aspek teknologi dan tenaga kerja, Meutya juga menyinggung soal keberlanjutan. Ia mengungkap bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar—yakni 207 gigawatt dari tenaga surya dan 29 gigawatt dari panas bumi. Potensi ini membuka peluang pengembangan pusat data yang tidak hanya canggih tapi juga ramah lingkungan.