Risiko Data Terpusat, Ancaman Nyata bagi Privasi Warga
Kumpulan data pribadi warga—termasuk NIK, biometrik, dan catatan layanan—disimpan dalam pusat data besar yang dikendalikan negara. Meski ini memberi kemudahan dalam integrasi layanan, konsentrasi data semacam itu menjadi target empuk bagi peretas.
“Semakin banyak data disimpan dalam satu tempat, semakin menarik lokasi itu bagi penjahat siber,” tambah Andhika.
Minimnya Transparansi Sistem Pemerintah, Celah Pengawasan
Salah satu masalah utama dalam digitalisasi ini adalah kurangnya transparansi terhadap sistem yang digunakan. Pemerintah jarang membuka informasi detail tentang vendor teknologi, audit keamanan, atau prosedur pemulihan pasca insiden.
“Warga punya hak tahu siapa yang mengelola data mereka, dan bagaimana keamanannya dijaga,” kata Andhika.