Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) tengah merancang program untuk menyediakan akses internet cepat dengan kecepatan hingga 100 Mbps, yang ditawarkan dengan tarif syarat yang cukup terjangkau, berkisar antara Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per bulan. Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan akses internet di seluruh wilayah Indonesia, terutama bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi terbatas.
Benny Elian, Koordinator Kebijakan Penyelenggaraan Infrastruktur Digital Komdigi, menjelaskan bagaimana cara pencapaian ini dapat terwujud. Salah satu metode yang akan digunakan adalah dengan menyediakan frekuensi baru di angka 1,4 Ghz khusus untuk Broadband Wireless Access (BWA).
Bila saat ini tarif internet untuk kecepatan 100 Mbps mencapai Rp 400-500 ribu per bulan, adanya program ini diharapkan bisa memberikan alternatif yang jauh lebih terjangkau. Bahkan, untuk paket internet dengan kecepatan 30 Mbps, harga langganan saat ini bisa mencapai Rp 250 ribu per bulan. Oleh karena itu, usaha penurunan tarif ini adalah langkah strategis untuk menjangkau lebih banyak pengguna.
Tujuan frekuensi 1,4 Ghz ini adalah meningkatkan penetrasi fixed broadband, termasuk di dalamnya bukan hanya pengguna yang mengandalkan sambungan fiber optic, tetapi juga para pengguna statis yang memanfaatkan modem di rumah.
Penggunaan modem ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan masyarakat yang mengalami kendala dalam mengakses internet di daerah-daerah tertentu. Dengan kebijakan ini, pemerintah tidak hanya berusaha untuk menyediakan akses internet yang lebih baik, namun juga berupaya untuk membuatnya lebih terjangkau bagi masyarakat.
"Bagaimana menyasar masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yaitu dengan tarif yang wajar antara Rp 100 hingga 150 ribu," imbuh Benny, menekankan pentingnya program ini bagi komunitas yang lebih luas.