Tampang

Gemerlap Dunia Influencer: Persaingan Ketat dan Pendapatan yang Kian Menyusut

25 Nov 2024 20:59 wib. 83
0 0
Gemerlap Dunia Influencer: Persaingan Ketat dan Pendapatan yang Kian Menyusut
Sumber foto: iStock

Secara umum, kreator konten membutuhkan waktu yang cukup lama, bahkan hingga bertahun-tahun, untuk mengumpulkan pendapatan dari platform media sosial, kerja sama dengan brand, dan program afiliasi. Namun, semakin banyaknya orang yang mencari rezeki dari industri ini, semakin kecil pula "kue" yang harus mereka bagi.

Menurut NeoReach, pada tahun lalu 48% influencer mengumpulkan pendapatan kurang dari US$ 15.000 atau setara dengan Rp 245 jutaan. Hanya 14% yang mampu mengumpulkan uang lebih dari US$ 100.000 atau sekitar Rp 1,6 miliar. Ketimpangan pemasukan di antara influencer ini ditentukan oleh beberapa faktor seperti apakah mereka bekerja secara full-time atau part-time, tipe konten yang mereka bagikan, dan durasi mereka berkarir sebagai influencer.

Beberapa orang yang meraih ketenaran selama pandemi Covid-19 dan fokus pada topik-topik yang populer seperti mode, investasi, dan gaya hidup, mengakui bahwa momen tersebut sangat membantu perkembangan karier mereka. Namun, di balik itu semua, kreator konten mengakui bahwa pekerjaan ini sangat menguras energi dan mental. Mereka harus selalu memikirkan konten apa yang akan disukai oleh audiens dan memilih waktu yang tepat untuk mengunggahnya.

Influencer menghabiskan waktu berhari-hari untuk merencanakan, memproduksi, dan mengedit konten sebelum diunggah ke media sosial. Mereka juga harus selalu berinteraksi dengan penggemar mereka untuk menjaga popularitas. Menurut analis Emarketer, Jasmine Enberg, "Ini adalah pekerjaan yang sangat berat dibandingkan dengan yang dibayangkan oleh kebanyakan orang." 

"Influencer yang bisa mencukupi kebutuhan hidup hanya dari profesi sebagai influencer sudah melakukan pekerjaan ini selama bertahun-tahun. Kebanyakan dari mereka tidak mendapatkan popularitas dengan cepat," tambah analis tersebut.

Lebih dari itu, para influencer yang bekerja secara mandiri tidak mendapatkan keuntungan seperti pekerja kantoran. Mereka tidak memiliki jaminan kesehatan, dana pensiun, ataupun bonus tahunan. Di tengah-tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi, influencer menghadapi tekanan yang semakin sulit untuk mengamankan keuangan mereka.

Pada tahun 2020-2023, TikTok memiliki program pendanaan untuk kreator dengan total dana mencapai US$ 1 miliar. YouTube melalui fitur Shorts juga memberikan kesempatan bagi kreator untuk mengumpulkan uang sekitar US$ 100 hingga 10.000 per bulan melalui program pendanaan sementara. Sementara itu, Instagram Reels memberikan penghargaan berupa uang kepada para kreator dengan jumlah yang bervariasi. Bonus-bonus besar tersebut bertujuan agar semakin banyak orang membuat konten di platform mereka.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.