Namun, kini platform-platform tersebut mulai mengubah kebijakan pembayaran untuk para kreator konten. Ketentuan untuk menghasilkan uang dari TikTok kini menjadi lebih ketat. Minimal harus memiliki 10.000 pengikut dengan jumlah tayangan minimal 100.000 dalam sebulan.
Instagram juga tengah menguji coba program 'invitation-only' yang memberikan penghargaan berupa uang kepada para kreator yang membagikan Reels dan foto. Sementara YouTube memperkenalkan program pembagian pendapatan dari iklan pada tahun lalu untuk para kreator Shorts yang memiliki minimal 1.000 pelanggan dan 10 juta tayangan dalam 90 hari. Mereka akan mendapatkan 45% dari pendapatan iklan untuk konten yang mereka bagikan.
Pada akhirnya, terlihat bahwa walaupun influencer memiliki audiens yang banyak, tetap sulit bagi mereka untuk memperoleh penghasilan hanya dari platform tersebut. Hal ini diperkuat oleh pengakuan Ben-Hyun yang mengatakan bahwa pada awalnya ia mendapatkan US$ 200-400 untuk setiap satu juta tayangan, tetapi sekarang pendapatannya semakin menurun meskipun jumlah pengikutnya terus bertambah hingga mencapai 2,9 juta.
Begitu pula dengan Danisha Carter, yang mengeluhkan pendapatannya dari TikTok yang hanya mencapai US$ 12.000 meskipun memiliki 1,9 juta pengikut. Untuk meningkatkan pendapatannya, ia bahkan harus membuat merchandise dan berhasil menghasilkan US$ 5.000 pada tahun lalu.
"Kreator harus dibayar adil dengan persentase yang memadai sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aplikasi," kata Carter. "Harus ada transparansi soal bagaimana kami dibayar, kebijakannya pun harus konsisten," tambahnya.