Waterbom, taman air terkenal di Bali, bertujuan untuk mencapai nol emisi bersih pada tahun 2033, menandakan komitmennya terhadap keberlanjutan dalam industri pariwisata.
Di bawah kepemimpinan CEO Sayan Gulino, taman tersebut berencana untuk menggunakan sumber energi terbarukan 100% dan mengimbangi lebih banyak emisi karbon daripada yang dihasilkannya. Berkolaborasi dengan konsultan lingkungan Eco-Mantra, Waterbom telah mencapai kemajuan signifikan, mencapai tingkat daur ulang 95% pada tahun 2024.
Inisiatif ini sejalan dengan filosofi budaya Bali yaitu Tri Hita Karana, yang menekankan keselarasan antara manusia, para dewa, dan dunia alam. Keterkaitan pribadi Gulino dengan lingkungan Bali mendorongnya untuk menetapkan standar keberlanjutan, menunjukkan bahwa tujuan iklim yang ambisius dapat dicapai oleh setiap bisnis.
Dengan komitmen untuk mencapai nol emisi bersih, Waterbom berpotensi menjadi taman air paling berkelanjutan di dunia. Keberhasilan mereka dalam mencapai tingkat daur ulang yang tinggi dan rencana penggunaan energi terbarukan menunjukkan bahwa keberlanjutan harus menjadi fokus utama dalam pengembangan pariwisata di Bali.