Tampang.com | Dari layanan pelanggan berbasis chatbot hingga sistem rekrutmen otomatis, kecerdasan buatan (AI) mulai merambah berbagai sektor di Indonesia. Pemerintah dan pelaku industri menyebut ini sebagai lompatan teknologi, tapi bagi sebagian pekerja, ini justru menjadi sinyal ancaman.
Bukan Sekadar Tren, Tapi Perubahan Struktural
AI bukan hanya alat bantu, tapi sistem yang bisa menggantikan fungsi manusia. Beberapa perusahaan logistik, perbankan, hingga media telah mulai mengotomatisasi sejumlah pekerjaan. Tak sedikit pekerja administrasi dan staf layanan yang pelan-pelan ‘digantikan’ sistem AI.
“AI mengubah struktur ketenagakerjaan. Yang dulu dianggap aman kini bisa hilang dalam hitungan tahun,” ujar Dicky Maulana, ekonom digital dari Universitas Indonesia.
Jika tak diantisipasi, hal ini bisa memperparah pengangguran terselubung, terutama bagi pekerja dengan keterampilan menengah ke bawah.