Tampang

Kritik Terhadap Gerakan Modernisme: Apakah Islam Kehilangan Akar?

22 Apr 2025 18:26 wib. 31
0 0
Ilustrasi
Sumber foto: Pinterest

Dengan berkembangnya modernisme, ada kecenderungan untuk mengabaikan dialog Islam yang melibatkan pandangan-pandangan tradisional. Banyak pemikir modernis cenderung berfokus pada pendekatan rasional dan empiris, yang bisa jadi relevan dalam konteks sosial dan ilmiah. Namun, hal ini sering kali dihadapkan pada kritik bahwa pendekatan tersebut tidak mempertimbangkan warisan spiritual dan moral yang mendalam dari ajaran Islam. Dalam pandangan ini, tradisionalisme berperan penting dalam menjaga harmoni antara realitas spiritual dan tuntutan zaman.

Kritik terhadap gerakan modernisme juga mencakup aspek sosial dan budaya. Pemikiran modernis sering kali dianggap mendiskreditkan nilai-nilai sosial yang telah dipegang oleh masyarakat Muslim selama berabad-abad. Misalnya, dalam konteks keluarga, banyak pemikir modernis mendorong perubahan dalam struktur dan fungsi keluarga sesuai dengan norma-norma barat. Sementara itu, tradisionalisme menekankan pentingnya stabilitas dan kontinuitas dalam struktur sosial, yang diyakini sebagai kunci untuk menjaga keharmonisan masyarakat. Penekanan pada dialog Islam yang melibatkan tradisi dapat membantu dalam mempertahankan nilai-nilai tersebut.

Di sisi lain, ada juga kritik terhadap ketidakmampuan tradisionalisme untuk menjawab tantangan zaman modern. Beberapa pemikir menilai bahwa terlalu terikatnya pemikiran pada tradisi dapat menghambat inovasi dan perkembangan ide-ide baru yang diperlukan untuk menjawab isu-isu kontemporer. Dalam hal ini, modernisme menawarkan cara baru dalam memahami dan mengevaluasi ajaran Islam dalam konteks yang lebih luas. Namun, perdebatan antara modernisme dan tradisionalisme ini sering kali tidak menampakkan jalan tengah yang memuaskan bagi semua pihak.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?