Ketegangan antara perkembangan modernisme dan tradisionalisme menciptakan ruang bagi dialog Islam yang lebih konstruktif. Dalam dialog ini, kedua pihak dapat saling mendengarkan dan mencari titik temu antara akar tradisi Islam dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman spiritual dan intelektual umat Islam dan mendorong terciptanya masyarakat yang lebih inklusif dan responsif terhadap tantangan yang ada.
Dengan demikian, kritik terhadap gerakan modernisme tidak hanya bertujuan untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan tertentu, tetapi juga untuk menegaskan pentingnya dialog antara tradisionalisme dan modernisme. Dalam proses ini, diharapkan Islam dapat menemukan cara yang lebih baik untuk beradaptasi dengan dunia yang terus berubah tanpa meninggalkan akarnya.