Tampang

Fikih Air di Tengah Krisis Iklim: Antara Hak dan Kewajiban

22 Apr 2025 09:05 wib. 70
0 0
Air Jernih
Sumber foto: pinterest

Dalam sejarah peradaban manusia, air telah menjadi sumber kehidupan yang teramat penting. Dalam perspektif agama, khususnya dalam Islam, air tidak hanya dilihat sebagai sumber materi, tetapi juga sebagai simbol kepatuhan, kesucian, dan kekuatan. Konsep fikih air dalam Islam menjelaskan bagaimana air seharusnya digunakan dan dikelola, memberikan panduan kepada umat untuk melestarikan dan memanfaatkan sumber daya air dengan bijak. Namun, di tengah krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan, tantangan dalam mengimplementasikan fikih air menjadi semakin nyata.

Krisis iklim yang melanda bumi saat ini berdampak langsung pada ketersediaan air. Perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem, pengurangan curah hujan di beberapa daerah, dan peningkatan frekuensi bencana alam, yang semuanya berkontribusi terhadap krisis air. Dalam konteks ini, penting untuk merujuk pada fikih air yang tidak hanya menjelaskan hak-hak individu akan air tetapi juga kewajiban mereka untuk menjaga dan melindungi lingkungan.

Fikih air mengajarkan bahwa air adalah hak setiap makhluk hidup. Dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengingatkan kita tentang pentingnya air dan penggunaannya yang berkelanjutan. Kewajiban untuk menjaga air dan tidak menyalahgunakannya menjadi hal yang sangat relevan di era krisis iklim ini. Setiap individu dan komunitas memiliki hak untuk mendapatkan akses air bersih, namun hak ini datang dengan tanggung jawab untuk tidak mencemari atau memborong air.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Rutan Cipinang Jadi Hotel Prodeo Ahok
0 Suka, 0 Komentar, 9 Mei 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?