Dewi Kwan Im, atau Guan Yin, adalah salah satu figur paling dihormati dalam tradisi Buddhisme Mahayana. Ia dikenal sebagai dewi welas asih dan dianggap sebagai pelindung bagi mereka yang membutuhkan bantuan dan perlindungan. Di balik popularitasnya, terdapat hubungan yang kuat antara Dewi Kwan Im dan Bodhisattva Avalokitesvara, yang seringkali dianggap sebagai inkarnasi dari satu entitas yang sama. Artikel ini akan mengeksplorasi hubungan tersebut, memahami asal-usulnya, serta peran dan simbolisme keduanya dalam agama Buddha.
Asal Usul dan Sejarah
Avalokitesvara, dalam bahasa Sanskerta, berarti "Tuan yang memperhatikan suara dunia". Ia adalah salah satu bodhisattva paling penting dalam tradisi Mahayana dan Vajrayana, yang berjanji untuk tidak mencapai pencerahan sempurna hingga semua makhluk bebas dari penderitaan. Sebagai simbol welas asih yang tak terbatas, Avalokitesvara memiliki banyak bentuk dan manifestasi di berbagai budaya Buddhis di seluruh dunia.
Di Tiongkok, Avalokitesvara dikenal dengan nama Guan Yin atau Kwan Im. Pada awal penyebaran agama Buddha di Tiongkok, Avalokitesvara digambarkan sebagai pria. Namun, seiring berjalannya waktu, ia mulai digambarkan dalam bentuk wanita yang lembut dan penuh kasih, yang lebih sesuai dengan nilai-nilai budaya Tiongkok tentang welas asih dan perlindungan.