Transformasi dari Avalokitesvara ke Kwan Im
Perubahan gender dari Avalokitesvara ke Kwan Im tidak hanya mencerminkan adaptasi budaya tetapi juga menggambarkan fleksibilitas dan kemampuan agama Buddha untuk berintegrasi dengan tradisi lokal. Dalam ajaran Mahayana, bodhisattva dapat muncul dalam bentuk apa pun untuk membantu makhluk hidup. Oleh karena itu, transformasi ini dilihat sebagai upaya untuk membuat Avalokitesvara lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat Tiongkok.
Kwan Im sering digambarkan memegang botol air suci dan ranting willow, simbol dari kemurahan hati dan kemampuan untuk menyembuhkan. Ia juga sering digambarkan berdiri di atas bunga teratai, yang melambangkan kemurnian dan pencerahan.
Peran dan Simbolisme
Baik Avalokitesvara maupun Kwan Im, keduanya melambangkan prinsip welas asih dan kerelaan untuk menolong semua makhluk hidup. Avalokitesvara dalam bentuk asalnya sering digambarkan dengan seribu tangan dan seribu mata, yang menunjukkan kemampuannya untuk melihat penderitaan di seluruh dunia dan membantu mereka yang menderita.
Di sisi lain, Kwan Im dalam bentuk femininnya lebih sering dikaitkan dengan kualitas keibuan dan kasih sayang. Ia dipuja sebagai pelindung anak-anak, wanita hamil, dan mereka yang dalam kesulitan. Legenda-legenda lokal sering menceritakan kisah-kisah mukjizat yang dilakukan oleh Kwan Im untuk menyelamatkan umatnya dari bahaya dan memberikan berkat dalam kehidupan sehari-hari.