"74 Persen tanah negara dikuasai segelintir orang itu adalah laporan Bank Dunia tahun 2015. Itu kan ada datanya, jangan dibantah," ucap Hanafi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Hanafi mengatakan bahwa semua yang dikatakan ayahnya berdasarkan data yang masih bisa terus dipertajam.
"Kita banyak masukan dari LSM, dari pakar ekonomi, pakar pertanahan yang selama ini memang memberi, mem-feeding informasi dan data," katanya.
Country Director World Bank for Indonesia, Rodrigo A Chaves menegaskan pihaknya tidak pernah menerbitkan laporan seperti itu. "World Bank tidak pernah menerbitkan laporan seperti itu. Sangat jelas saya katakan bahwa itu tidak benar," tegasnya di Energy Building, Jakarta, kemarin.