Jika melihat peta politik nasional, arah dukungan dalam Pilgub DKI 2017, dan pergerakan parpol jelang Pilgub Jabar 2018, kemungkinan besar Golkar akan menggaet PDIP yang memiliki 20 kursi DPRD Jabar,
Dengan demikian, nasib pencalonan Demul ada pada keputusan PDIP. Celakanya, PDIP dikenal sebagai parpol yang kerap mengambil keputusan jelang menit-menit terakhir.
Jantung Demul lebih berdebar-debar lagi mengingat PDIP cenderung untuk lebih mendukung kadernya sendiri ketimbang non-kader. Dalam Pilwalkot Bandung 2013, misalnya, meski dekat dengan Emil, PDIP memilih untuk mencalonkan Viva Yoga yang berelektabilitas jauh di bawah Emil.
Demikian juga saat Pilgub DKI 2012, PDIP dengan berani menarik dukungan dari Fauzi Bowo (Foke) dan menurunkan Jokowi meski elektabilitas Jokowi kalah dibanding Foke. Karenanya, jika melihat rekam jejak PDIP dalam sejumlah pilkada, dukungan PDIP kepada Ahok yang notebane bukan kadernya saat Pilgub DKI 2017 terbilang sangat mengejutkan.