“Tenang, semuanya ganti pakaian, dan berdzikir bersama-sama saya.” (Mereka) melakukan tahlil Lailahaillah, Lailahaillah, Lailahaillah.
Belanda masuk, ditunjukkan anak buahnya Pak Dirman (yang pengkhianat itu), “Ini yang namanya Sudirman, yang Tuan cari-cari selama ini.”
Dilihat-lihat (oleh pihak Belanda),“Saya tidak percaya ini Sudirman.”
“Pak Saya anak buahnya, saya bersama-sama bergerilya.”