Film "Kiblat" merupakan sebuah karya film Indonesia yang menciptakan kontroversi di kalangan masyarakat. Sinopsis atau alur film kiblat memperlihatkan perjalanan seorang pemuda desa yang memutuskan untuk pergi ke kota besar demi mengejar impian dan masa depannya. Namun, film ini menjadi kontroversial karena beberapa alasan yang mendasarinya.
Alasan pertama yang membuat film "Kiblat" menjadi kontroversial adalah penggambaran realitas sosial yang terkadang dianggap kontroversial oleh sebagian masyarakat. Film ini mengungkapkan sisi gelap kehidupan perkotaan, termasuk ketimpangan sosial, kekerasan, dan masalah-masalah yang dihadapi oleh banyak orang di tengah kesibukan perkotaan. Beberapa pihak menilai bahwa penggambaran ini terlalu nyata dan rawan menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.
Pendekatan naratif yang diambil dalam film "Kiblat" juga menjadi faktor kontroversial. Alur cerita yang digambarkan dalam film ini tidak mengikuti pola konvensional yang biasa ditemui pada film-film mainstream. Perubahan-perubahan naratif yang dihadirkan dalam film ini membuat beberapa penonton merasa kebingungan atau terganggu, sementara yang lain menganggapnya sebagai pencerahan artistik.
Tidak hanya itu, tema-tema yang diangkat dalam film "Kiblat" seringkali menyinggung nilai-nilai konservatif di masyarakat. Film ini membahas isu-isu keagamaan, gender, dan politik dengan sudut pandang yang dianggap kontroversial oleh sebagian pihak. Terlepas dari tujuan mendidik atau menggugah kesadaran, pilihan tema yang diangkat dalam film ini kadang menjadi pemicu kontroversi di kalangan pemirsa.
