Tampang

Ketika Agama Jadi Alat Legitimasi Kekuasaan

21 Apr 2025 08:26 wib. 20
0 0
Ilustrasi seorang raja yang mengkultuskan dirinya sebagai anak tuhan
Sumber foto: Pinterest

Dalam berbagai konteks sejarah, agama sering kali dijadikan alat untuk legitimasi kekuasaan. Hubungan antara agama dan kekuasaan menunjukkan bagaimana keduanya saling memengaruhi dan membentuk satu sama lain. Dalam beberapa kasus, pemimpin politik atau penguasa menggunakan agama untuk memperkuat posisi mereka dan mengendalikan masyarakat. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada masa lalu, tetapi juga masih relevan dalam konteks modern.

Legitimasi merupakan hal yang sangat penting dalam pemerintahan. Tanpa legitimasi, kekuasaan akan dianggap tidak sah oleh rakyat, yang dapat berujung pada ketidakstabilan. Salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan legitimasi adalah dengan mengaitkan kekuasaan dengan nilai-nilai agama. Hal ini bisa dilihat pada berbagai di sepanjang sejarah, di mana pemimpin sering kali mengklaim bahwa kekuasaan mereka berasal dari kekuasaan ilahi atau mandat Tuhan.

Dalam konteks ini, kita bisa melihat contoh-contoh yang mencolok. Di banyak kerajaan kuno, raja dan pemimpin ditunjuk untuk memerintah berdasarkan kehendak Tuhan. Mereka dianggap sebagai perwakilan Tuhan di bumi, yang tidak hanya memerintah secara sekuler tetapi juga menjalankan fungsi religius. Dengan cara ini, raja mendapatkan legitimasi dan dukungan dari masyarakat. Rakyat percaya bahwa menentang raja sama dengan menentang Tuhan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?