Berbeda dengan kutub Megawati dan kutub Prabowo, kutub SBY tidak memiliki capres potensial yang berasal dari internal partainya. Situasi yang dihadapi SBY ini mirip dengan yang dialaminya pada 2014.
Popularitas AHY memang terus meroket seiring dengan roadshow yang dijalaninya ke sejumlah kota. Elektabilitas mantan cagub DKI 2017-2023 ini pun menanjak. Masalahnya, AHY memiliki sejumlah titik lemah yang membuatnya tidak mungkin sanggup Jokowi dan Prabowo.
Paling banter, AHY akan diturunkan sebagai cawapres. Kalau rencana SBY demikian, maka peluang untuk Gatot Nurmatyo pun tertutup. Sekali lagi dengan mengacu pada pengalaman tiga pemilu sebelumnya.
Selain itu, SBY tidak mungkin lagi menggelar ajang pencarian capres lewat mekanisme konvensi seperti pada tahun 2014 pun sangat tidak mungkin. Masalah utamanya adalah keterbatasan waktu di mana pendaftaran capres-cawapres sudah ditutup pada Agustus 2018.