Peta politik tanah air saat ini dikuasai tiga pemain politik besar: kutub Megawati, kutub SBY, dan kutub Prabowo. Ditambah lagi dengan berlakunya aturan presidential threshold 20 % (kursi) atau 25 % (suara). Maka, magnet ketiga kutub ini pun menjadi semakin kuat dalam menarik parpol-parpol lainnya untuk bergabung.
Dalam Pilpres 2019 nanti, kutub Megawati kemungkinan besar akan kembali menjagokan Jokowi sebagai capres. Dengan demikian kemungkinan Gatot Nurmantyo untuk menjadi calon RI 1 dari kutub ini sangat kecil.
Sementara, untuk menjadi cawapres, Gatot harus bersaing dengan sejumlah tokoh lainnya, terutama seniornya, Jenderal (Purn) Moedoko yang saat ini sudah masuk ring istana sebagai Kepala Staf Kepresidenan..
Melihat rekam pemberitaan, keberadaan Moeldoko di Istana merupakan pintu penghalang bagi Gatot Nurmantyo. Dalam polemik impor 5.000 pucuk senjata oleh institusi non-militer, misalnya, Moeldoko mengeluarkan pernyataan kerasnya yang dianggap ditujukan kepada Gatot. Belum lagi, Gatot disebut-sebut sebagai rival Moeldoko dalam persaingan menuju Angkatan Darat 1.