Konsumsi makanan cepat saji memang menjadi tren di kalangan masyarakat perkotaan, terutama di Indonesia. Salah satu makanan cepat saji yang populer adalah seblak. Seblak merupakan camilan yang terbuat dari berbagai bahan seperti kerupuk, mie instan, dan bumbu rempah. Meskipun tergolong makanan yang lezat, konsumsi seblak juga dapat berdampak pada kesehatan tubuh, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas efek jangka pendek dan jangka panjang konsumsi seblak pada kesehatan.
Efek Jangka Pendek Konsumsi Seblak pada Kesehatan
Seblak merupakan makanan yang mengandung tinggi garam, lemak, dan MSG (monosodium glutamat). Konsumsi seblak dalam jumlah yang berlebihan dalam jangka pendek dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah peningkatan tekanan darah akibat tingginya kandungan garam dalam seblak. Pada jangka pendek, konsumsi seblak juga dapat menyebabkan dehidrasi karena tingginya kandungan garam yang dapat meningkatkan rasa haus.
Tidak hanya itu, efek jangka pendek lainnya dari konsumsi seblak adalah peningkatan risiko terkena penyakit maag. Kandungan rempah-rempah dan bumbu dalam seblak dapat merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, menyebabkan gejala maag seperti nyeri lambung, mulas, dan gangguan pencernaan lainnya.