Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya kabar mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Papua yang tidak terpublikasi secara luas. Dengan internet yang terputus, foto dan video yang bisa menggambarkan realitas di lapangan menjadi sangat sulit untuk disebarkan. Dalam era digital seperti sekarang, di mana informasi bisa didapatkan dalam sekejap, sebuah pemblokiran seperti ini mengakibatkan ketidakadilan yang cukup signifikan. Masyarakat sekitar tidak hanya kehilangan akses ke berita, namun juga jaring pengaman sosial yang sebagian besar bergantung pada platform online.
Akibat dari pemblokiran internet ini mengakibatkan dampak ekonomi yang cukup serius. Banyak pelaku usaha kecil di Papua yang mengandalkan platform digital untuk berjualan, mendapatkan pelanggan, dan memperluas pasar. Mereka kini terpaksa berjuang untuk bertahan di tengah situasi yang semakin sulit. Penutupan akses internet ini jelas menambah beban yang harus dipikul oleh masyarakat yang sudah berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
Tidak hanya itu, pemblokiran internet juga berimbas pada pendidikan. Banyak siswa dan mahasiswa di Papua yang mengandalkan internet untuk mengakses materi pembelajaran dan mengikuti kelas online. Dengan tidak adanya akses internet, generasi muda Papua terpaksa menghadapi kendala serius dalam pendidikan mereka. Ketidakadilan ini bisa menyebabkan kesenjangan yang lebih besar, di waktu ketika semua orang berusaha untuk mendapatkan pendidikan yang layak.