Tampang

Ekonomi Halal dan Politisasi Identitas di Pasar Global

20 Apr 2025 08:55 wib. 35
0 0
Ilustrasi Ekonomi Halal
Sumber foto: Pinterest

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep ekonomi halal telah semakin mendapatkan perhatian di seluruh dunia, terutama di negara-negara dengan populasi Muslim yang signifikan. Ekonomi halal mencakup berbagai aspek, mulai dari makanan, fashion, hingga pariwisata, yang ditegaskan oleh prinsip-prinsip syariah. Di era globalisasi ini, pentingnya branding Islam dalam ekonomi halal bukan hanya menjadi salah satu faktor penarik dalam industri, tetapi juga menciptakan tantangan baru terkait politik identitas.

Pasar produk halal diperkirakan akan mencapai nilai miliaran dolar, dan banyak pelaku bisnis yang mulai membentuk strategi untuk menjangkau konsumen Muslim. Dalam konteks ini, branding Islam berperan penting dalam menciptakan kesan positif serta menciptakan loyalitas di kalangan konsumen. Merek yang dapat menampilkan nilai-nilai Islam dengan jelas dan autentik akan lebih mudah diterima di pasar global. Misalnya, restoran yang mengedepankan makanan halal dan ramah lingkungan dapat menarik perhatian bukan hanya dari konsumen Muslim, tetapi juga dari mereka yang sadar akan etika dan keberlanjutan.

Namun, polarisasi identitas tidak bisa diabaikan dalam dinamika pasar ekonomi halal. Di tengah meningkatnya popularitas produk halal, berbagai kelompok masyarakat mulai mengidentifikasi diri mereka dengan cara yang berbeda. Di satu sisi, ada yang merasa bangga dengan identitas Muslim mereka dan mendukung produk dalam kategori ekonomi halal. Di sisi lain, ada kelompok yang merespons dengan skeptisisme atau bahkan penolakan terhadap produk tersebut, berargumen bahwa pencitraan atau branding yang terlalu kuat bisa menjadi bentuk eksklusi atau bahkan diskriminasi.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?