Sementara, serangan kepada SBY diaktori oleh Antasari Azhar yang pernah berurusan dengan hukum atas keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen pada 2009. Antazari yang divonis 18 tahun penjara akhirnya mendapat grasi dari Presiden Joko Widodo pada 23 Januari 2017.
Menariknya, setelah mendapat gempuran La Nyalla, Prabowo mendapat serangan dari Muhammad Al Khathath (MAT) alias Muhammad Gatot Saptono.
Berbeda dengan La Nyalla yang beramunisikan isu politik uang atau money politic, MAT menggempur Prabowo denga berpelurukan isu politisasi agama.
Namun demikian, ada persamaan antara MAT dengan La Nyalla dan Antasari. MAT saat ini masih berurusan dengan hukum karena kasus dugaan makar yang melibatkannya ditangguhkan sejak Juli 2017.
Sebelumnya pada Agustus 2017, Prabowo juga diserang dengan mencoba mengaitkannya dengan aktivitas penyebaran hoax dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh kelompok Saracen pimpinan Jasriadi.
Upaya pengaitan Prabowo dengan kelompok Saracen kembali dilakukan setelah Asma Dewi ditangkap pada September 2017 dengan tuduhan mengunggah konten ujaran kebencian dan penghinaan agama dan ras tertentu. Dewi pun diduga pernah mentransfer uang sebesar Rp 75 juta ke pengurus inti kelompok Saracen.
Entah Saracen yang dikaitkan dengan Prabowo ini benar-benar ada atau hanya karangan fiksi semata. Sebab, Jasriadi yang disebut-sebut sebagai pimpinan Saracen didakwa dengan pasal ilegal akses. Sementara, dalam persidangan Dewi, Jaksa tidak menyebut adanya transfer Rp 75 juta kepada Saracen.
Jika membaca polanya, yaitu dimanfaatkannya orang-orang yang pernah atau sedang berperkara dengan hukum, seharusnya serangan dengan pola serupa akan kembali dilancarkan terhadap Prabowo pada waktu-waktu mendatang.
Kemungkinan ini dikarenakan masih adanya orang-orang di sekitar Prabowo yang penyelesaian kasusnya masih mengambang. Dari kasus makar yang melibatkan belasan orang yang dekat Prabowo, kasus Bachtiar Nasir yang dituduh mengirimkan bantuan logistik kepada ISIS, sampai kasus chat mesum yang melibatkan Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan Firza Husein.