Sebagai gantinya, Gen Z lebih memilih:
Bertemu langsung melalui circle pertemanan.
Kenalan lewat komunitas atau acara offline.
Menjalin relasi organik tanpa tekanan algoritma aplikasi.
Tren ini menandakan bahwa Gen Z menginginkan koneksi yang lebih natural dan autentik.
7. Micro-Mancing
Dalam hubungan, ternyata gestur kecil bisa berdampak besar.
Micro-mancing adalah tren memberikan perhatian sederhana untuk menunjukkan rasa sayang, misalnya:
- Membelikan makanan favorit pasangan.
- Mengirimkan meme lucu yang mengingatkan padanya.
- Membuat playlist romantis khusus untuknya.
- Meski terlihat sepele, hal-hal kecil ini justru bisa menguatkan koneksi emosional dan membuat hubungan terasa lebih hangat.
8. Banksying
Terakhir, ada istilah banksying.
Kalau ghosting dilakukan dengan cara tiba-tiba menghilang, banksying dilakukan perlahan-lahan.
Seseorang mulai menarik diri secara emosional tanpa memberi penjelasan, seperti:
- Jarang membalas chat.
- Mulai menjaga jarak.
- Mengurangi interaksi intens.
Tren ini menunjukkan bahwa sebagian Gen Z masih kesulitan berkomunikasi langsung soal perasaan, sehingga memilih cara menghindar sedikit demi sedikit.
Tren pacaran Gen Z di 2025 menunjukkan satu hal penting: hubungan yang sehat dan autentik kini lebih diutamakan.
Mereka lebih berhati-hati dalam memilih pasangan, menjaga privasi, dan fokus membangun koneksi emosional yang lebih dalam.
Kalau kamu sedang menjalin hubungan atau sedang dalam fase penjajakan, beberapa tren di atas bisa jadi inspirasi untuk menjalani hubungan yang lebih sehat, realistis, dan bahagia.