Tampang

8 Tren Pacaran Gen Z 2025, dari Shrekking hingga Anti-App Dating

1 Sep 2025 14:21 wib. 42
0 0
8 Tren Pacaran Gen Z 2025, dari Shrekking hingga Anti-App Dating

Biasanya, orang yang menerapkan slow dating:

  • Fokus membangun rasa percaya dan keamanan emosional terlebih dahulu.
  • Tidak terburu-buru mendeklarasikan status pacaran.
  • Menikmati proses penjajakan dengan lebih santai.

Tren ini lahir karena banyak Gen Z yang mulai lelah dengan hubungan instan dan memilih membangun fondasi yang lebih kokoh.

4. Future-Proofing

Kalau dulu banyak orang pacaran hanya untuk “have fun”, kini Gen Z lebih realistis.
Future-proofing berarti mencari pasangan yang punya visi, misi, dan nilai hidup sejalan.
Tujuannya jelas: memastikan hubungan bisa berjalan jangka panjang dan bukan sekadar main-main.

Jadi, sebelum melangkah lebih jauh, Gen Z cenderung mengecek kecocokan dari berbagai aspek, seperti:

  • Rencana masa depan
  • Pandangan tentang karier
  • Nilai keluarga
  • Komitmen terhadap hubungan

Mereka ingin memastikan, kalaupun berpacaran, arahnya jelas dan sama-sama serius.

5. Soft Launch Relationship

Kalau dulu banyak orang mengumbar hubungan di media sosial, sekarang Gen Z lebih menjaga privasi.
Soft launch relationship adalah tren mengenalkan pasangan secara perlahan, misalnya:

  • Mengunggah foto dua gelas kopi tanpa menunjukkan wajah pacar.
  • Postingan story nonton bioskop berdua tanpa memberi tahu siapa teman kencannya.
  • Memberi “kode” halus melalui konten yang ambigu.

Tren ini muncul karena Gen Z ingin menikmati hubungan tanpa tekanan publik, sekaligus menjaga ruang pribadi mereka.

6. Anti-App Dating

Kalau beberapa tahun terakhir dating apps seperti Tinder dan Bumble booming, kini tren anti-app dating justru makin populer di kalangan Gen Z.
Banyak yang merasa bahwa aplikasi kencan sering memicu ghosting, hubungan toxic, hingga penipuan identitas.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?