Selain itu, terumbu karang juga memiliki potensi pariwisata yang besar. Wisatawan seringkali tertarik untuk melakukan kegiatan snorkeling, diving, dan menikmati keindahan bawah laut yang ditawarkan oleh terumbu karang yang indah. Aktivitas pariwisata ini membawa dampak positif bagi ekonomi lokal, dengan adanya peningkatan permintaan akan akomodasi, makanan, dan aktivitas lainnya yang menunjang pariwisata. Hal ini juga menciptakan peluang kerja bagi masyarakat setempat, baik dalam sektor pariwisata maupun dalam usaha-usaha pendukungnya seperti kerajinan tangan dan pengolahan makanan.
Namun, terumbu karang juga rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia, termasuk overfishing, polusi, dan perubahan iklim. Kerusakan terumbu karang dapat berdampak buruk bagi ekonomi lokal, terutama bagi nelayan dan pelaku usaha pariwisata. Penurunan produksi ikan dan penurunan daya tarik destinasi pariwisata bawah laut dapat mengancam penghidupan dan pendapatan masyarakat setempat.
Untuk itu, perlindungan dan rehabilitasi terumbu karang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan ekonomi lokal. Program-program konservasi terumbu karang, seperti larangan penangkapan ikan tertentu dan pembatasan aktivitas pariwisata yang berlebihan, dapat membantu memastikan kelestarian terumbu karang. Selain itu, upaya dalam mengelola polusi dan mereduksi dampak perubahan iklim juga akan berkontribusi dalam mempertahankan keberadaan terumbu karang yang sehat.