kita sering mendengar istilah UI (User Interface) dan UX (User Experience). Kedua konsep ini sering disebut bersamaan, kadang bikin orang bingung, apa sih sebenarnya bedanya? Apakah mereka sama? Atau justru saling melengkapi? Faktanya, UI dan UX adalah dua disiplin ilmu yang berbeda namun tidak bisa dipisahkan, layaknya dua sisi mata uang yang sama-sama krusial dalam menciptakan produk digital yang sukses dan menyenangkan.
UI: Wajah dan Tampilan yang Dilihat Pengguna
Bayangkan sebuah aplikasi atau website seperti mobil. Nah, UI atau User Interface itu ibarat semua yang bisa kita lihat dan sentuh pada mobil tersebut: warna catnya, desain dashboard, letak tombol-tombol, bentuk setir, jenis jok, sampai lampu-lampu indikator. Dalam konteks digital, UI adalah tampilan visual sebuah produk. Ini mencakup semua elemen yang berinteraksi langsung dengan pengguna, mulai dari tata letak tombol, skema warna, jenis huruf (font), ikon, gambar, animasi, sampai respons visual saat kita menggeser layar atau mengetuk sebuah elemen.
Tugas seorang desainer UI fokus pada estetika dan interaktivitas. Mereka memastikan tampilan produk itu menarik secara visual, konsisten, dan mudah digunakan. UI yang baik akan membuat pengguna merasa nyaman dan intuitif saat menjelajahi sebuah aplikasi. Jadi, kalau sebuah aplikasi terasa "cantik" dan tombol-tombolnya jelas serta mudah ditemukan, itu adalah hasil kerja keras dari desainer UI. Mereka adalah para seniman yang merancang "kulit" dan "raga" produk digital.
UX: Perasaan dan Pengalaman Saat Menggunakan Produk