Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) memastikan prosedur operasi standar program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nusa Tenggara Timur akan diperketat pasca-insiden keracunan yang menimpa ratusan siswa di Kupang pada 22 Juli 2025. Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO, Noudhy Valdryno, mengungkapkan bahwa hasil evaluasi Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan adanya penurunan kualitas menu MBG di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Menurut Ryno, penurunan kualitas ini dipengaruhi oleh kelelahan tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengelola dapur perintis MBG di NTT. Sejak mulai beroperasi pada Januari 2025, tim tersebut setiap hari menyiapkan hingga tiga ribu porsi makanan untuk siswa. Antusiasme awal siswa terhadap menu MBG perlahan berkurang seiring waktu, yang kemudian berujung pada terjadinya kasus keracunan massal.