Tampang

UPT Parkir Jakarta Dikritik DPRD: Potensi Pendapatan Tak Optimal, Wacana BUMD Parkir Menguat

29 Mei 2025 22:58 wib. 97
0 0
Anggota DPRD Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menilai penanganan parkir liar di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tidak bisa diselesaikan secara instan.(Dokumentasi DPRD Jakarta)
Sumber foto: Google

Jakarta, Tampang.com – Anggota Komisi C DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, melontarkan kritik keras terhadap kinerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Parkir Provinsi DKI Jakarta. Kenneth menilai UPT Parkir tidak mampu mengelola potensi pendapatan dari sektor parkir secara optimal, yang terlihat dari ketimpangan signifikan antara realisasi pendapatan UPT Parkir dengan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dari sektor yang sama.

“Harapan kita pendapatan dari parkir ini bisa menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah). Contoh, saya melihat ukurannya dari Bapenda, Bapenda itu kan dia mengelola off street setahun sudah Rp 350 miliar,” ucap Kenneth saat ditemui di Gedung DPRD Jakarta, Rabu (28/5/2025).


Ketimpangan Pendapatan dan Kelemahan UPT Parkir

Menurut Kenneth, Bapenda mampu meraih pendapatan hingga Rp 350 miliar per tahun hanya dari pajak parkir off street (fasilitas parkir di luar badan jalan) yang dikelola oleh pihak swasta. Bahkan, hingga Mei 2025 saja, Bapenda sudah mencatat pendapatan sekitar Rp 190 miliar. "Ini kan sama-sama mengelola sektor parkir. Bapenda bisa segitu besar, UPT Parkir segitu-segitu aja. Aneh,” lanjutnya.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?