Sebanyak 165 jemaah asal Indonesia dilaporkan meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Dari keseluruhan jumlah korban tersebut, tiga di antaranya dilaporkan meninggal karena heatstroke atau sengatan panas ekstrem.
Menurut Konsul Haji Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Nasrullah Jassam, yang diwawancarai oleh CNN Indonesia, "165 [yang meninggal]," dia juga menjelaskan penyebab kematian sejumlah jemaah haji asal Indonesia. "Heatstroke [serangan panas] tiga orang, sisanya kebanyakan karena komorbid [penyakit bawaan]," ungkap Nasrullah.
Heatstroke adalah sebuah bentuk cedera panas serius yang memerlukan perawatan segera untuk menghindari risiko cacat permanen atau bahkan kematian. Gejala-gejala dari heatstroke termasuk sakit kepala yang berdenyut, mual dan muntah, kulit memerah, suhu tubuh yang tinggi, dan detak jantung yang lebih cepat dari biasanya.
Musim haji tahun ini diwarnai cuaca panas ekstrem yang melanda sejumlah wilayah di Arab Saudi. Suhu di Saudi diperkirakan mencapai 48 derajat Celsius, dengan angka tertinggi tercatat di Mekkah yaitu 51 derajat Celsius. Akibat dari cuaca yang sangat panas ini, tidak sedikit dari jemaah haji yang tumbang.