Berdasarkan laporan pihak berwenang Saudi, terdapat sekitar 2.000 jemaah yang menjalani perawatan akibat heatstroke. Namun, angka ini belum diperbarui sejak akhir pekan lalu, dan pihak berwenang juga tidak memberikan informasi terkait korban jiwa dari kasus ini.
Menurut perhitungan dari berbagai data dan sumber yang dilaporkan oleh AFP, terdapat sebanyak 557 jemaah yang meninggal di musim haji kali ini.
Kabar lain yang datang dari sumber diplomat adalah terdapat total jenazah di salah satu kamar mayat terbesar di Mekkah, Al Muaisem, mencapai 550 orang. Hal ini menunjukkan dampak besar dari musim haji tahun ini yang disertai oleh cuaca ekstrem di Arab Saudi.
Penyelenggaraan ibadah haji memang selalu diiringi dengan berbagai risiko, baik fisik maupun kesehatan, terutama mengingat jumlah jemaah haji yang sangat besar dan juga kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi secara pasti. Oleh karena itu, sangat penting bagi pihak terkait untuk terus meningkatkan pengawasan dan perawatan terhadap jemaah haji, terutama dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem seperti yang terjadi di Arab Saudi. Selain itu, peran serta negara dalam memberikan informasi dan bantuan terkait dengan kondisi jemaah haji juga menjadi sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para jemaah haji selama menjalankan ibadah haji.