Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, mengungkapkan kesiapannya untuk menerjunkan rudal nuklir sebagai tanggapan terhadap rencana pihak Amerika Serikat (AS) yang akan menerjunkan rudal jarak jauh di Jerman. Ryabkov menegaskan bahwa langkah pihaknya ini merupakan respon atas keputusan AS yang dinilai tidak dapat diterima, terutama terkait dengan keamanan di sepanjang perbatasan Rusia.
Pada 10 Juli, pemerintah Jerman dan AS diketahui telah mengonfirmasi rencana penerjunan rudal jarak jauh di Jerman pada tahun 2026 mendatang. Kabar ini kemudian menjadi perhatian internasional karena berpotensi memicu ketegangan politik dan keamanan di kawasan Eropa.
Ryabkov menjelaskan bahwa Rusia pada dasarnya tidak memiliki rencana untuk meningkatkan eskalasi konflik. Namun, keputusan AS untuk menerjunkan rudal jarak jauh di Jerman dianggap sebagai bagian dari kebijakan Barat dalam meningkatkan kemampuan militer secara progresif. Ryabkov menegaskan bahwa upaya Barat tersebut tidak dapat diterima, namun hal ini tidak akan menghentikan Rusia untuk memastikan keamanan di sepanjang perbatasannya, termasuk area operasi militer khusus seperti invasi ke Ukraina.