Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tewasnya Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas di Teheran, Iran, merupakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi."Penegakan hak asasi manusia dan penyelesaian konflik internasional harus dilakukan dengan cara-cara damai dan terhormat. Tindakan kekerasan dan pelanggaran HAM seperti pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh tidak bisa dibiarkan," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh."Kita harus menegakkan prinsip-prinsip perdamaian dunia dan menjunjung tinggi hukum internasional. Semua bentuk kekerasan dan pelanggaran HAM tidak dapat ditolerir oleh negara-negara di dunia," tambahnya.
Kematian pemimpin Hamas tersebut menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak, baik dalam negeri maupun internasional. Kelompok Hamas sebelumnya memastikan Ismail Haniyeh meninggal dunia pada Rabu awal pagi akibat serangan Israel di Teheran.
Menurut organisasi itu, Haniyeh sedang berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru pada Selasa (30/7). Pernyataan Hamas melalui media sosial Telegramnya menyebutkan, "Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengucapkan belasungkawa atas wafatnya seorang anak dari Bangsa Palestina yang besar, Ismail Haniyeh."