Reaksi internasional tak kalah kuat, terutama dari Dewan Keamanan PBB yang mengutuk keras tindakan tersebut. Sesi darurat digelar atas permintaan Iran yang didukung oleh Rusia, Aljazair, dan China. Duta Besar China Fu Cong mengungkapkan kekhawatirannya terhadap insiden tersebut, menyatakan bahwa China mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan menyebut insiden itu sebagai upaya terang-terangan untuk menyabotase upaya perdamaian.
Sementara itu, Amar Bendjama, utusan Aljazair untuk PBB, menambahkan bahwa serangan Israel adalah tindakan teror yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan Iran.
Bendjama juga menyampaikan keprihatinannya bahwa kekerasan tersebut dapat memicu krisis regional yang lebih luas, terutama di kawasan Timur Tengah."Kondisi saat ini berada di ambang bencana, ini bukan sekadar serangan terhadap satu orang. Ini adalah serangan kejam terhadap fondasi hubungan diplomatik dan kesucian kedaulatan negara," ungkapnya.
Dalam sesi tersebut, Dmitry Polyansky, Wakil Tetap Pertama Rusia untuk PBB, menekankan bahwa konsekuensi dari serangan itu berkorelasi dengan stabilitas kawasan dan perdamaian antara Hamas dan Israel.