Tampang

Prabowo Siap Membangun Pembangkit Nuklir 500 MW: Teknologi dari Rusia atau AS?

28 Mei 2025 11:16 wib. 49
0 0
Prabowo Siap Membangun Pembangkit Nuklir 500 MW: Teknologi dari Rusia atau AS?

Berdasarkan laporan yang diperoleh, pengembangan PLTN di Indonesia telah menarik perhatian dari beberapa negara besar, termasuk Rusia, China, dan Amerika Serikat. Utusan Khusus Presiden untuk Energi dan Lingkungan, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa Rusia, melalui State Atomic Energy Corporation Rosatom, telah mengajukan penawaran investasi yang menarik untuk pembangunan PLTN di Indonesia. Selain itu, Westinghouse Electric Corporation dari AS juga menunjukkan ketertarikan untuk terlibat dalam proyek ini, sementara China National Nuclear Corporation (CNNC) menyatakan minat yang sama.

“Rusia membawa proposal yang menarik,” ujar Hashim dalam forum Indonesia Green Energy Investment Dialogue 2025 yang berlangsung pada Kamis (27 Februari 2025). Meski demikian, pembangunan PLTN bukanlah hal yang instan; negara-negara seperti Cina memprediksi waktu pembangunan bisa memakan waktu hingga 140 bulan atau sekitar 12 tahun.

“Karena itu, penting bagi kita untuk segera memulai proses ini, mungkin dengan inisiatif nuklir tahun ini,” katanya. 

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Energi, Aryo Djojohadikusumo, menambahkan bahwa komitmen ketiga negara untuk mengembangkan teknologi nuklir di Indonesia juga melibatkan peran aktif anggota Kadin. Tiga perusahaan yang telah menunjukkan ketertarikan ini terus berkomunikasi dengan anggota Kadin untuk membahas potensi investasi.

“Ketiga calon investor itu sudah berkomunikasi dengan kami mengenai kemungkinan membangun PLTN di Indonesia,” tukasnya.  Rencana investasi dari ketiga negara ini saat ini masih dalam tahap negosiasi dan belum ada kesepakatan resmi yang diumumkan publik. Namun, pihak Amerika Serikat sudah mengembangkan kemitraan dengan anggota Kadin.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?