“Negosiasi masih berlangsung, dan belum ada yang bisa diumumkan saat ini,” jelasnya. Meskipun demikian, pihak Rusia melalui Rosatom telah menyatakan ketertarikan mereka secara resmi untuk menjalin kerja sama dalam proyek pembangunan PLTN. Sementara itu, minat dari China juga tampak jelas ketika Kadin mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke China pada akhir 2024.
“Ketiga negara ini telah berkomunikasi dengan kami dan kami telah melakukan pembicaraan yang serius, bukan hanya dengan China, Rusia, tetapi juga dengan Amerika Serikat,” tambah Aryo. Hal ini menunjukkan adanya dinamika yang sangat menarik dalam pengembangan energi nuklir di Indonesia, di tengah berbagai tantangan dan peluang yang ada.