Pertamina, KNOC, dan ExxonMobil membentuk kemitraan strategis untuk mengembangkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) di Indonesia. Kemitraan ini merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang berasal dari sektor energi. Dengan kerjasama ini, diharapkan akan tercipta solusi inovatif untuk mengatasi dampak buruk perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.
Pertamina, sebagai perusahaan energi terkemuka di Indonesia, memiliki komitmen yang kuat dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dalam kerjasama ini, Pertamina akan berkolaborasi dengan Korea National Oil Corporation (KNOC) dan ExxonMobil dalam mengembangkan teknologi CCS yang dapat diaplikasikan di sektor energi. Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, President & CEO KNOC, Dong Sub Kim, dan President ExxonMobil Low Carbon Solutions, Asia Pacific, Irtiza Sayyed.
Carbon Capture and Storage merupakan teknologi inovatif yang memungkinkan penangkapan emisi karbon di lokasi sumbernya, kemudian menyimpannya di dalam formasi geologi yang aman dan terisolasi. Dengan menerapkan teknologi ini, diharapkan dapat mengurangi jumlah emisi karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer, sehingga dapat membantu mengurangi dampak buruk perubahan iklim. Kemitraan antara Pertamina, KNOC, dan ExxonMobil dalam mengembangkan CCS di Indonesia menjadi langkah penting dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim secara global.