Bocornya data pribadi kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, sekitar 6 juta data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diduga telah bocor dan diperjualbelikan di forum Breach. Teguh Aprianto, pendiri Ethical Hacker Indonesia, telah mengungkapkan informasi ini. Sejumlah data NPWP petinggi negara, termasuk Presiden Joko Widodo beserta kedua anaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, serta Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, diduga termasuk dalam data yang bocor.
Selain itu, nama-nama pejabat seperti Sri Mulyani Indrawati, Erick Thohir, dan Zulkifli Hasan juga disebut-sebut dalam daftar data yang diduga bocor. Menurut Teguh, 6 juta data NPWP ini dijual dengan harga sekitar 150 juta rupiah, dan data yang bocor mencakup informasi seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK), NPWP, alamat, nomor telepon, dan alamat surel (email).
Teguh juga menambahkan bahwa data sampel yang diberikan oleh pelaku termasuk NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, serta beberapa menteri lainnya. Sampel tersebut berisi informasi personal seperti NIK, NPWP, nama, alamat lengkap, hingga data wilayah administratif seperti kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, bahkan provinsi.
Dalam sebuah foto yang diunggah oleh Teguh, terlihat bahwa akun yang menjual data tersebut adalah Bjorka. Sosok ini sebelumnya telah diduga memiliki data dari beberapa lembaga negara. Tanggal kebocoran data ini terjadi pada September 2024 dan total data yang tersedia mencapai 6.663.379, dengan harga penjualan sekitar US$10 ribu atau sekitar Rp 153,1 miliar.