Wakil Menteri Luar Negeri AS tersebut menekankan bahwa pihaknya berupaya untuk mencapai perjanjian mineral kritis yang memungkinkan lebih banyak perusahaan dari Amerika Serikat dan negara lain untuk berinvestasi di industri mineral kritis di Indonesia. Dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berbicara dengan pemerintah Indonesia mengenai kemitraan keamanan mineral (mineral security partnership), yang melibatkan 14 negara serta Uni Eropa yang mencakup lebih dari 55% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Negara-negara tersebut termasuk India, Australia, Jepang, AS, dan lainnya.