Anwar hadir di pertemuan tersebut bersama dengan Menlu Mohamad Hasan, Menteri Pertahanan Mohamed Khaled Nordin, dan Menteri Pendidikan Tinggi Zambry Abdul Kadir. Mereka juga membahas situasi terkini di Palestina. Anwar menyatakan bahwa Malaysia dan Rusia menekankan perlunya gencatan senjata permanen, bantuan kemanusiaan segera, serta pengakuan Negara Palestina sebagai anggota penuh PBB.
Terkait Ukraina, Malaysia menyerukan dialog dan diskusi sebagai jalan keluar dari konflik ini, kata Anwar.
Pertemuan antara Menlu Rusia dan PM Malaysia menunjukkan adanya minat kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama dalam sektor-sektor yang diungkapkan oleh Anwar. Malaysia nampaknya tertarik untuk memperluas jaringan investasi dan perdagangan dengan Rusia, sementara Rusia juga dapat mempercepat ekspansinya di kawasan Asia Tenggara melalui kerja sama dengan Malaysia.
Pertemuan ini dapat menjadi kesempatan bagi Malaysia untuk lebih terlibat dalam kerja sama dengan negara-negara anggota BRICS. Keikutsertaan Malaysia dalam aliansi ini akan memberikan sejumlah manfaat, termasuk akses lebih luas ke pasar global, kerja sama dalam bidang teknologi, dan potensi investasi yang lebih besar. Selain itu, Malaysia juga dapat memperoleh dukungan politik dan diplomasi yang lebih kuat dari negara-negara anggota BRICS.