Perlunya kolaborasi lintas sektor dalam menghentikan praktik perkawinan anak sangat penting. UNICEF dan Pemprov NTB menyadari bahwa permasalahan ini tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja. Diperlukan komitmen dari berbagai elemen, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga organisasi non-pemerintah untuk bekerja sama dalam menciptakan perubahan. Masifnya edukasi tentang hak-hak seksual dan reproduksi harus dilaksanakan di seluruh lapisan masyarakat, sehingga semua lapisan dapat berkontribusi dalam mencegah perkawinan anak.
Selain itu, program Berani juga berfokus pada pemberdayaan perempuan agar mereka memiliki kekuatan untuk menentukan pilihan hidup mereka. Dengan pemberdayaan ekonomi dan sosial, perempuan dituntut untuk memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan dan pekerjaan, sehingga mereka tidak merasa terpaksa untuk menikah muda.
Dalam rangka mengatasi masalah ini, kehadiran UNICEF sebagai lembaga internasional yang berkomitmen terhadap kesehatan dan hak-hak anak sangatlah krusial. Melalui kerjasama dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan masalah perkawinan anak dapat diminimalisir, menciptakan generasi yang lebih sehat, berpendidikan, dan memiliki masa depan yang cerah.