“Semua anak TK itu baik dan hebat. Namun jika tetap ingin ada penghargaan, pastikan acaranya tidak berlebihan,” ujarnya. Melalui pernyataan tersebut, ia menggambarkan bahwa wisuda memiliki esensi yang lebih dalam sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan kegembiraan atas pencapaian anak-anak dalam melewati satu tahap pendidikan.
Mu’ti melanjutkan penjelasannya dengan menyoroti fungsi sosial dari wisuda, yang bisa mempererat hubungan antara orang tua, siswa, dan pihak sekolah. “Ada kemungkinan bahwa tidak semua orang tua pernah datang ke sekolah anaknya. Wisuda bisa menjadi satu-satunya kesempatan mereka untuk hadir, mengenal lingkungan sekolah, dan berinteraksi langsung dengan guru-guru,” tutur Mu’ti.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa meskipun wisuda memiliki makna penting, penyelenggaraannya hendaknya tetap sederhana dan tidak menjadi beban finansial bagi keluarga. Prinsip ini harus dipegang teguh agar tidak menciptakan kecemasan di kalangan orang tua terhadap biaya yang harus dikeluarkan untuk merayakan kelulusan anak.